Ramadhan Tiba, Saatnya Ngalap Pahala, Berkah, Rahmat, dan Maghfirah Allah Swt

Oleh: Zarkasih

Hari ini umat Islam Indonesia dan dunia menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan sukacita. Bulan suci yang selalu dinanti-nantikan kehadirannya. Karena hanya hadir selama sebulan dalam setiap tahunnya. Bersukacita karena masih diberi kesempatan oleh Allah Swt mencicipi kenikmatan yang terkandung dalam bulan Ramadhan. Nabi bersabda:

“Siapa saja yang senang dengan kedatangan bulan suci Ramadhan Allah haramkan jasadnya atas api neraka”. Kegembiraan ini bukan hanya sebatas bergembira saja, tetapi bergembira melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan.

Allah Swt juga memberikan janji akan memberikan label takwa bagi pelaksana ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana dalam firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian puasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam ayat ini, pengharapan Allah Swt kepada hamba-Nya adalah agar menjadi orang yang bertakwa dengan menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Sebenarnya, Allah telah memberikan kemudahan bagi siapa saja yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana diketahui dalam sebuah hadits bahwa Allah Swt dalam bulan Ramadhan memerintahkan kepada malaikat Jibril agar membelenggu segenap setan yang biasa membujuk dan merayu manusia untuk berbuat maksiat dan dibuang ke laut, dengan tujuan agar tidak mengganggu puasa umat Muhammad Saw.

Begitu sayangnya Allah Swt terhadap hamba-Nya yang melaksanakan iabadah puasa. Pertanyaannya kemudian adalah, kenapa masih ada orang yang tidak berpuasa, melakukan korupsi, atau kemaksiatan lainnya padahal setan yang menggoda telah dibelenggu. Ini berarti mereka yang masih melaksanakan kemaksiatan di bulan suci Ramadhan telah sukses dibina oleh setan dan setan telah sukses melatih mereka. Sehingga, ketika setan tidak hadirpun mereka masih melaksanakan maksiat.

Selain membelenggu setan, Allah Swt memerintahkan kepada malaikat Ridhwan, “Ya Ridhwan, bukalah pintu- surga untuk umat Muhammad yang berpuasa.” Dan kepada malaikat Malik, “Ya Malik tutuplah pintu-pintu neraka jahim dari umat Muhammad yang berpuasa.”

Setiap malam Ramadhan Allah berseru tiga kali, ‘Siapa saja yang bermohon, Aku kabulkan permohonannya. Siapa saja yang bertaubat, Aku kabulkan taubatnya. Siapa yang memohon ampun, Aku ampuni. Begitu besar pemberian Allah swt kepada siapa saja hamba-Nya yang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Begitupula dengan amalan-amalan hamba-Nya yang dilaksanakan di bulan suci Ramadhan. Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda. Pahala yang tiada tara. Sesuai dengan janjinya, “ibadah puasa itu untuk-Ku, dan aku yang akan memberikan ganjarannya.” Jadi, ibadah puasa Ramadhan pahalanya Allahlah yang menentukan, karena begitu sayangnya Allah Swt kepada hamba-nya yang berpuasa. Selama siang dan malam di bulan suci Ramadhan, setiap amal kebaikan yang dilaksanakan pahalanya terus bertambah, sepanjang tidak melaksanakan perbuatan dosa.

Akan tetapi, bagi yang melaksanakan ibadah puasa agar berhati-hati karena nabi pernah bersabda bahwa banyak orang yang melaksanakan puasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus. Maka, harus dijaga agar pahala yang besar di bulan suci Ramadhan dapat kita raih. Yang membatalkan pahala puasa ini ada lima perkara, yaitu, membicarakan aib orang, berkata bohong, namimah (adu domba), sumpah palsu, dan melihat dengan syahwat. Empat dari mulut, satunya dari mata.

Orang yang sedang berpuasa harus menjaga seluruh anggota tubuhnya dari perbuatan yang tidak disukai oleh Allah Swt. Agar puasa kita tidak sia-sia. Agar pahala yang telah disebar oleh Allah Swt sebanyak-banyaknya di bulan ini dapat kita raih. Maka dari itu, untuk menghindarinya selain melaksanakan puasa, ialah dengan melaksanakan shalat tarawih dan memperbanyak membaca Al-Qur’an.

Nah, kesempatan untuk menggapai pahala, rahmat, berkah, serta ampunan dari Allah Swt telah hadir di hadapan kita. Kesempatan emas ini harus diraih dengan sebaik-baiknya. Karena belum tentu kita dapat bertemu kembali dengan bulan yang agung dan suci ini, bulan yang sangat penuh dengan pahala dan ampunan Allah Swt. Karena kita semua tidak tahu apakah umur kita akan sampai dibulan Ramadhan yang akan datang. Wallaahu ‘Alam.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan

lihat juga di www.pkesinteraktif.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH. Ahmad Dahlan: Tokoh Pembaru Islam Indonesia dan Pendiri Muhammadiyah

Prof. Drs. H. Asjmuni Abdurrahman

Masjid Al-Inayah Cipedak, Jagakarsa